Sabtu, 15 Februari 2014

Santapan Rohani

Kita sedang menghormati Allah dan membangun kehidupan gereja kita ke arah yang lebih baik pada saat kita menghormati orang-orang yang telah ditetapkan-Nya menjadi pemimpin kita.


Tuhan, tolong kami melihat melampaui peristiwa demi peristiwa dalam hidup kami, dan memperhatikan karya-Mu yang luar biasa dan rancangan-Mu yang sempurna. Ampuni kepicikan kami dan ajar kami melihat kehadiran-Mu dalam setiap keadaan yang kami alami.



Menyembah Sang Pencipta Agung dimulai dengan mempunyai hati yang bersyukur.
Tidak ada yang lebih jelas membuktikan kasih Allah daripada salib Yesus.


Terkadang dibutuhkan hal-hal seperti sebuah cedera atau sakit-penyakit untuk mengingatkan kita akan rancangan luar biasa yang ada di dalam tubuh kita.


Kasih Allah, begitu agung dan menakjubkan,
Begitu dalam dan besar, murni, luhur!
Kasih yang berasal dari hati Yesus—
Yang tetap sama tak lekang oleh waktu. 



Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. —Yohanes 15:13


Melalui Kristus kita dapat mengenal dan memahami sifat kasih sejati yang rela berkorban, penuh belas kasih, dan abadi.
Ujian sejati dari karakter kita adalah apa yang kita lakukan ketika tak seorang pun melihat kita.


Hari ini, ingatlah bahwa Anda sungguh dikasihi oleh Allah. Yesuslah yang membuktikan kasih itu dengan jalan memberikan nyawa-Nya.
Apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia. —1 Yohanes 3:2

Manusia suka mencari kekayaan dan ketenaran,
Dan jarang sekali mengejar nama;
Padahal nama baik jauh lebih utama
Daripada semua keindahan yang ada di bumi.



Alangkah melegakannya ketika kita menukarkan reputasi rohani kita yang palsu dengan karakter sejati yang menghidupkan kita, yaitu karakter yang berasal dari pengenalan kita akan Yesus Kristus, Tuhan kita!


Ketika Tuhan menunjukkan kepada kita hal-hal yang salah dalam hidup kita, Dia selalu memberikan pertolongan agar kita dapat berubah.


Keraguan berbisik, “Kau ini hanyalah secuil noda;
Dia takkan mengasihi dirimu yang tak pantas.”
Namun jika diriku yang sekarang tak dikasihi-Nya,
Kuyakin Dia akan mengasihi diriku yang mendatang. —MacDonald



Allah begitu merindukan kesempurnaan kita sehingga tidak ada sesuatu pun yang akan bisa menghalangi-Nya untuk menuntaskan karya yang telah dimulai-Nya sejak masa lampau itu.
Allah berkarya dalam diri kita untuk menumbuhkan kita menjadi pribadi yang sesuai dengan kehendak-Nya.


Bapa, nyatakanlah diri-Mu kepada kami di tengah kelemahan kami dan dalam ketakutan kami yang terbesar. Ajarilah kami menerima kasih-Mu dengan satu cara yang memampukan kami untuk menyatakannya kepada sesama, terutama mereka yang terdekat dengan kami.


Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu. —Mazmur 56:4
Kasih memberi kekuatan untuk menghadapi segala ketakutan yang semu dalam hidup.
Kita melayani Allah yang jauh lebih berkuasa daripada pergumulan yang kita hadapi. Allah hadir di tengah rasa takut yang mencekam kita.


Allah sangat rindu untuk mengampuni, mengasihi, serta memulihkan kehancuran yang ada di antara kita dengan-Nya.


Aku bernyanyi bahagia,
Memuji Yesus selamanya;
Aku bernyanyi bahagia,
Memuji Yesus selamanya. —
Crosby : 
(Kidung Jemaat, No. 392)




Aku mau menyanyikan kekuatan-Mu, pada waktu pagi aku mau bersorak-sorai karena kasih setia-Mu; sebab Engkau telah menjadi kota bentengku, tempat pelarianku pada waktu kesesakanku. —Mazmur 59:17


Kekuatan musik untuk memulihkan dan menolong jiwa merupakan anugerah dari Allah yang telah menghibur banyak orang.


Kiranya Allah memberi kita sebuah pujian hari ini yang akan mengingatkan kita akan kebaikan dan kebesaran-Nya, apa pun yang mungkin sedang kita hadapi.


Tuhan, kiranya perilaku dan pelayanan kami menggambarkan kesatuan antara Bapa, Anak, dan Roh Kudus di surga. Penuhilah kami dengan buah Roh agar kami dapat mengasihi sesama kami sebagaimana Engkau menghendakinya.


Kesatuan itu telah ada karena umat percaya diikat bersama oleh satu tubuh, satu Roh, satu pengharapan, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, dan satu Allah dan Bapa dari semua (Ef. 4:4-6).


Berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera. —Efesus 4:3
Kesatuan di antara umat Tuhan didasari oleh kesatuan kita dengan Kristus.


Roh Kudus akan memberikan kepada kita kuasa untuk bertindak penuh kasih saat menghadapi orang-orang yang berbeda pendapat dengan kita.


Anugerah berarti menerima yang tak layak kita terima. Belas kasih berarti tak menerima yang layak kita terima.


Berilah telinga, ya Allah, kepada doaku . . . Hatiku gelisah, kengerian maut telah menimpa aku. —Mazmur 55:2,5


Allah masih duduk di takhta-Nya,
Dia tak pernah tinggalkan umat-Nya;
Janji-Nya benar, Dia takkan lupakanmu,
Allah masih duduk di takhta-Nya.



Pengertian tentang Allah menguatkan kita untuk percaya kepada-Nya dalam segala hal yang tak kita mengerti.
Roh Kudus adalah Pemandu yang dapat diandalkan untuk menghadapi segala keadaan dalam hidup ini.


Ketika kita berdoa dan mengasihi Allah dengan segenap jiwa, keraguan dan kesulitan kita memang tidak lenyap, tetapi pengaruhnya pada diri kita meredup.


Iman bagaikan tangan yang menerima anugerah Allah, dan ibarat kaki yang rela berjalan bersama Allah.
Apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran. —Yohanes 16:13


Kita bisa mensyukuri kabar baik dari Kristus ini di sepanjang tahun dengan mengambil tekad untuk tidak melakukan segala sesuatu yang dapat menyebabkan orang lain tersandung dalam iman.


Betapa kita bersyukur karena Roh Kebenaran telah datang untuk memberi kita panduan yang sering kali begitu kita butuhkan.


Saat ini kita hanya mengetahui gambaran kematian orang percaya secara sekilas. Suatu hari nanti, kita akan memahami semuanya dalam terang-Nya yang sempurna.


Meskipun mungkin kita tidak mengerti alasan Allah, kita dapat mempercayai motivasi-Nya, yaitu untuk menjadikan kita semakin serupa dengan Yesus dan untuk memperluas kerajaan-Nya di bumi.


Ketika memandang bintang-bintang, kita melihat karya tangan Sang Pencipta; tetapi ketika memandang salib, kita melihat Sang Pencipta mati bagi ciptaan-Nya.


Berbagi kabar baik itu ibarat seorang pengemis memberitahukan pada pengemis lain di mana bisa mendapatkan roti.
Allah selalu berkarya demi kebaikan kita, bahkan di saat-saat kita tidak dapat melihat apa yang sedang dikerjakan-Nya.


Sering kali kita merasa frustrasi ketika memikirkan orang-orang yang seandainya dapat kita jangkau. Namun Allah mengingatkan kita untuk melihat orang-orang di sekeliling kita, dan kita pun menemukan banyak di antara mereka yang belum pernah mendengar tentang Yesus.


Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah. —1 Petrus 4:10


BLL_LBU ^_^

0 komentar:

Posting Komentar