Mengetahui bahwa ada niatmu untuk datang ke sini membuat bahagia hati hampir tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Sudah lebih dari dua tahun tak bertemu, rasanya itu sangat lama sekali. Tapi lucunya perasaan semakin ada ketika sudah terpisahkan oleh jarak. Semua itu karena masa kuliah sudah berakhir dan persahabatan kita nyaris terputus dengan kesibukan masing-masing.
Tapi yang namanya rasa sayang sebagai sahabat mampu menembus jarak yang begitu jauh didukung karna komunikasi melalui media sosial masih sangat mungkin dilakukan. Dan kenangan saat masih bersama ternyata semakin membuat perasaan menjadi awal keberanian untuk mengungkapkan perasaan masing-masing. Masih teringat jelas dalam ingatan bagaimana caranya ketika kamu mengungkapkan perasaanmu begitu juga sebaliknya. Bagaimana kata-kata yang diungkapkan semuanya adalah kebenaran. Dan tanpa rasa malu atau gengsi aku mengaku bahwa kamu adalah orang pertama yang menarik perhatianku pada saat di semester pertama masa kuliah kita sempat satu ruangan (karna kita beda jurusan). Dan perasaan tertarik yang aku rasakan sempat timbul tenggelam berhubung kita beda ruangan sampai beberapa semester dan berhubung di semester pertama juga aku mendapatkan seorang pacar dari senior kita.
Aku juga masih ingat waktu kamu sempat tidak percaya atas pengakuanku karna tertarik kepadamu sejak dari semester pertama. Hingga akhirnya aku berhasil meyakinkan kamu bahwa semua itu benar adanya. Dan ku beranikan diri untuk menanyakan sejak kapan kamu menyukai aku. Kamu tidak ingat persis kapan, kamu hanya ingat waktu kita kembali satu ruangan dan seiring berjalannya waktu kita bersahabat dengan beberapa orang yang lainnya. Yang buat hati syok adalah saat kamu sering bercandain aku, saat kamu suka buat aku jengkel, saat aku dibullying untuk bercandaan, saat aku selalu berpikir lambat, saat kepolosanku selalu membuatku banyak bertanya, saat aku sering minta bantuanmu, saat aku sering menjadi boncenganmu saat kelompok belajar kita *kelompok Katezz* jalan-jalan, makan bersama dan lainnya. Sungguh ada alasan yang sempat buat kaget dan selebihnya kedengaran manis dan menyenangkan. Ntahlah, kira-kira seperti itu yang aku pahami dari pengakuanmu, kebenarannya kapan dan karna apa perasaan itu muncul hanya Tuhan dan kamu yang tahu itu.
Waktu terus berjalan dan pekerjaan kita membuat jarak diantara kita semakin jauh. Tapi mendengar kabar bahwa kamu akan menyusul datang ke kota dimana aku bekerja rasanya sungguh sangat bahagia. Rasanya seperti mimpi, setiap hari berharap dan berdoa semoga apa yang kamu rencanakan segera terwujud bukan hanya supaya karena kita akan bisa bertemu tapi berharap pendidikan tambahan yang kamu tempuh saat ini benar-benar mendatangkan berkat dan kebaikan untuk masadepanmu yang lebih baik, bahagia dan sukses.
Sejak mendapat kabar yang kamu sampaikan membuat perasaan rindu di hatiku semakin menggebu-gebu. Aku harus jujur bahwa aku sudah sangat tidak sabar bisa bertemu kangen denganmu. Ingin ku merasakan kehangatan dekapanmu, kelembutan genggaman tanganmu, ingin ku menguji perasaanku sendiri senyaman apa hati dan perasaanku ketika berada dekat denganmu dan ingin ku mendengar seberapa kencang jantungku berdetak berada disampingmu. Dan karena begitu banyak cerita yang ingin ku beritahukan kepadamu dan karena begitu banyak cerita yang ingin ku dengarkan darimu.
Kamu adalah seseorang yang sangat aku rindukan saat ini, seseorang yang kabarnya slalu ku nantikan saat ini, jika obrolan sudah dimulai rasanya tak ingin berhenti dan sejujurnya kepribadianmu yang cool, yang cuek, yang tidak romantis dan yang spontanitas sebenarnya adalah yang tidak aku sukai tapi hal itu pula yang membuat hatiku semakin penasaran sebenarnya bagaimana perasaanmu terhadap aku. Meskipun dahulu kamu mengatakan bahwa aku adalah pacar bagimu.
*#*#*#*#*#B E R S A M B U N G*#*#*#*#*#
0 komentar:
Posting Komentar