Jumat, 29 Agustus 2014

MEDALI SANTO BENEDIKTUS



MEDALI SANTO BENEDIKTUS.
 ASAL-USUL MEDALI


Kita tahu bahwa dalam pergulatannya yang sering dengan roh-roh jahat, St Benediktus (dilahirkan di Nursia, Italia, pada tahun 480) biasa menggunakan Tanda Salib dan mengadakan banyak mukjizat dengannya. Ia juga mengajarkan kepada para muridnya untuk menggunakan Tanda penebusan kita itu dalam melawan serangan setan dan dalam bahaya-bahaya lain. St Maurus dan St Placidus, para murid pertamanya yang paling terkenal, mengadakan banyak mukjizat melalui kuasa Salib Suci dan dalam nama dan demi jasa-jasa pendiri suci ordo mereka.



Medali St Benediktus menjadi terkenal melalui peristiwa manakjubkan berikut. Bruno, yang sesudahnya menjadi Paus Leo IX, pada masa mudanya digigit oleh seekor reptil berbisa yang menyebabkannya sakit parah selama dua bulan. Ia tak dapat berbicara dan segera tubuhnya menjadi kurus kering. Tak ada harapan hidup, ketika sekonyong-konyong ia melihat suatu tangga kemilau yang ujungnya mencapai surga, dari mana turun seorang laki-laki tua mulia yang mengenakan jubah seorang biarawan. Ia adalah St Benediktus, di tangannya ia memegang sebuah salib bercahaya, dengan mana ia menyentuh wajah Bruno yang bengkak dan serta-merta menyembuhkannya. Lalu penampakan pun berakhir.  


Bruno, yang mengalami mukjizat penyembuhan, di kemudian hari mengabungkan diri dalam Ordo St Benediktus. Ia dinobatkan sebagai paus pada tahun 1048 dengan nama Leo IX dan terkenal karena kekudusannya, devosinya kepada Salib Suci dan kepada St Benediktus. Melalui paus inilah Medali St Benediktus diperkaya dengan berkat-berkat istimewa, dan penghormatan terhadapnya tersebar luas. Penggunaan medali mendapatkan persetujuan dan dianjurkan kepada umat beriman oleh Paus Benediktus XIV pada tahun 1742.

PENJELASAN TENTANG MEDALI ST BENEDIKTUS


Ada dua jenis Medali St Benediktus: medali biasa dan medali Monte Cassino yang dikenal sebagai Medali Peringatan. Berikut adalah penjelasan tentang Medali Peringatan [= Jubilee or Centenary Medal].


Medali Peringatan dibuat pada tahun 1880 di bawah supervisi para biarawan Monte Cassino, Italia, guna menandai peringatan 1400 tahun kelahiran St Benediktus.  Di satu sisi medali terdapat sebuah Salib, tanda penebusan kita, perisai pelindung yang dianugerahkan Allah kepada kita guna menangkis anak-anak panah keji si jahat. Di atas salib biasa terdapat huruf PAX (= damai) atau monogram IHS (= Yesus). Pada siku-siku Salib kita dapati empat huruf: C.S.P.B. yang merupakan singkatan Crux Sancti Patris Benedicti - "Salib Bapa Suci Benediktus".


Pada palang vertikal salib terdapat huruf-huruf  C.S.S.M.L. yang merupakan singkatan dari Crux Sacra Sit Mihi Lux dan pada palang horizontal terdapat huruf-huruf  N.D.S.M.D.  yang merupakan singkatan dari  Non Draco Sit Mihi Dux , yang berarti: "Semoga Salib Suci menjadi terangku, jangan pernah biarkan si naga menjadi pembimbingku."



Sekeliling lingkaran Medali, dimulai dari pojok kanan atas, kita dapati huruf-huruf V.R.S.N.S.M.V.--S.M.Q.L.I.V.B. yang merupakan singkatan dari :


 Vade Retro, Satana! = Enyahlah, setan!

Nunquam Suade Mihi Vana = Jangan nasehatkan pemikiran yang sia-sia kepadaku.

Sunt Mala Quae Libas = Cawan yang engkau tawarkan adalah kejahatan.

Ipse Venena Bibas = Minumlah sendiri racunmu!





Pada sisi sebaliknya terdapat gambar St Benediktus dengan tangan kanannya memegang Salib, kuasa dengan mana ia mengadakan begitu banyak mukjizat, dan tangan kirinya memegang Regula Suci, yang membimbing semua pengikutnya dengan jalan Salib menuju terang abadi.  


Di kanan bawah St Benediktus terdapat gambar cawan beracun, yang dihancurkannya ketika ia membuat Tanda Salib atasnya. Di kiri bawah St Benediktus terdapat seekor gagak yang hendak membawa pergi seketul roti beracun yang dikirimkan seorang musuh yang dengki kepada St Benediktus. Di atas cawan dan burung gagak terdapat tulisan Latin: Crux S-Patris Benedicti. [Singkatan C.S.P.B. kita dapati di sisi baliknya.]


Sekeliling medali terdapat tulisan: Eius in obitu nostro praesentia muniamur, yang berarti "Semoga kehadirannya melindungi kita di saat ajal." St Benediktus adalah pelindung mereka yang di ambang ajal, sebab peristiwa kematiannya yang mulia, ia menghembuskan jiwanya sementara berdiri dalam doa di hadapan Sakramen Mahakudus.


Di bawah St Benediktus kita baca: ex SM Casino MDCCCLXXX yang berarti: dari Monte Cassino suci, 1880.




  DAYA KUASA MEDALI


Medali St Benediktus merupakan salah satu sakramentali Gereja. Nilai dan kuasa medali bersumber pada jasa-jasa Kristus tersalib, kuasa doa St Benediktus, berkat yang dianugerahkan Gereja yang kudus atas medali, dan khususnya iman dan disposisi batin yang saleh dari mereka yang menggunakannya.  Melalui penggunaan saleh Medali St Benediktus ini telah begitu banyak mukjizat dan kesembuhan yang mengagumkan diperoleh.


Medali St Benediktus ampuh dalam menangkis segala bahaya jiwa dan badan yang berasal dari si jahat. Kita rentan terhadap serangan-serangan jahat iblis, baik siang maupun malam. St Petrus menulis, "Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya" ( 1 Petrus 5:8). Dalam kisah hidup St Benediktus kita lihat bagaimana iblis berupaya mencelakai jiwa dan badannya, dan juga jiwa dan badan anak-anak rohaninya.    




Oleh karenanya Medali ini merupakan sarana ampuh untuk:


Memunahkan sihir dan segala pengaruh roh-roh jahat lainnya.     
Menangkal kutukan sihir dan orang-orang yang berniat jahat.  
Mendatangkan perlindungan atas orang-orang yang dicobai, diperdaya atau dianiaya oleh roh-roh jahat.  
Mendatangkan rahmat pertobatan atas orang-orang berdosa, teristimewa saat dalam bahaya maut.  
Sebagai perisai dalam pencobaan melawan kemurnian suci.  Menawarkan racun.  
Para ibu yang hendak melahirkan agar anak lahir pada waktunya dan dalam keadaan sehat. 
Perlindungan terhadap badai, angin ribut dan segala bahaya laut dan udara.  
Sebagai obat mujarab sakit badani dan sarana perlindungan terhadap penyakit menular.  
Perlindungan di saat ajal.  Mendatangkan pengaruh menakjubkan bahkan atas hewan-hewan yang terjangkit wabah atau penyakit lainnya, dan juga atas ladang-ladang yang terserang hama.


  PENGGUNAAN MEDALI


Tak ada catatan khusus mengenai cara pemakaian atau penggunaan medali. Medali dapat dikalungkan pada leher, dipasangkan pada skapulir atau rosario, atau dibawa dengan saleh kemanapun kita pergi. Bagi mereka yang sakit, medali dapat ditempatkan pada luka, dicelupkan dalam obat atau dalam air yang hendak diminum si sakit.


Medali juga biasa ditempatkan dalam pondasi rumah atau dalam tembok atau digantungkan di atas pintu atau ditempatkan di kendaraan guna memohon berkat Allah dan perlindungan St Benediktus.


Tak ada rumusan doa khusus, sebab penggunaan medali ini sendiri sudah dianggap sebagai suatu doa hening yang terus-menerus kepada Allah agar mengabulkan bagi kita, melalui jasa-jasa St Benediktus, permohonan yang kita panjatkan. Akan tetapi demi terlebih didengarkannya doa kita, disarankan agar kita melakukan devosi khusus demi menghormati St Benediktus, misalnya, pada hari Selasa, di mana Gereja memperingati wafatnya. Jalan Salib juga sangat dianjurkan atau Novena St Bendediktus. Pesta St Benediktus dirayakan setiap tanggal 21 Maret, dua hari sesudah Hari Raya St Yosef.       




DOA MOHON BANTUAN ST BENEDIKTUS


Ya St Benediktus yang mulia, teladan agung segala keutamaan, bejana murni rahmat Allah! Lihatlah aku yang dengan rendah hati bersimpuh dalam doa. Aku mohon hatimu yang lemah-lembut untuk mendoakanku di hadapan tahta Allah. Kepadamulah aku datang mohon pertolongan dalam segala mara bahaya yang setiap hari mengepungku. Lindungilah aku dari para musuhku, ilhamilah aku untuk meneladanimu dalam segala hal. Kiranya berkatmu menyertaiku senantiasa, agar aku menolak apapun yang dilarang Allah dan menghindari kesempatan-kesempatan dosa.  


Sudi perolehkanlah bagiku dari Allah karunia dan rahmat yang begitu aku butuhkan dalam pencobaan, kemalangan dan penderitaan hidup. Hatimu senantiasa penuh cinta, kasih sayang dan belas-kasih terhadap mereka yang menderita ataupun mengalami kemalangan. Engkau tiada pernah membiarkan orang yang datang mohon pertolonganmu pergi tanpa penghiburan dan pertolongan. Sebab itu aku mohon perantaraanmu yang berdaya-kuasa, yakin dalam pengharapan bahwa engkau akan mendengarkan doaku dan memperolehkan bagiku karunia dan permohonan yang dengan sangat aku mohon (sebutkan), jika itu demi kemuliaan Allah dan kesejahteraan jiwaku.


Tolonglah aku, ya St Benediktus agung, untuk hidup dan mati sebagai anak Allah yang setia, untuk senantiasa berserah pada kehendak-Nya yang kudus dan untuk memperoleh kebahagiaan abadi di surga. Amin.


sumber : 1. “The Life of St. Benedict booklet by St. Gregory the Great”; 2. “The Jubilee Medal of St. Benedict”; Eternal Word Television Network







0 komentar:

Posting Komentar